Selasa, 18 Juni 2013

Malaikat tak bersayap

 Dia hanya seorang gadis remaja, menyayangi layaknya bidadari dan memperlakukan layaknya malaikat. Tak ada yang dapat melihatnya, yang terlihat hanyalah gadis cantik dengan segala kerendahan hati. Bagi mereka yang mengenal gadis itu berpendapat "mudah saja bagi gadis itu untuk mendapatkan apa yang dia inginkan". Tanpa mereka sadari, gadis itu kesepian.
Dia mungkin memiliki paras yang cantik, teman yang banyak, bahkan banyak yang suka padanya. Tapi, apa yang gadis itu rasakan? apa yang orang tau tentang hatinya? Kesepian yang mendalam, di balik semua pemikiran orang tentang dirinya ternyata tak ada satupun yang tau kepedihan gadis itu. Hanya senyuman yang terlihat diwajah gadis itu, menutupi semua kepedihan hatinya.
Semua dimulai ketika dia mengenal seseorang yang sangat dia cintai. Baginya tak ada hal yang paling berharga selain bersama kekasihnya. Gadis itu baru merasakan cinta yang telah membuatnya lupa bahwa tak ada cinta yang abadi melainkan cinta kepada Allah. Maha suci Allah telah memberikan perasaan kepada setiap insannya. Tiba saatnya ketika rasa sayang gadis itu berubah menjadi keegoisan karena ingin memiliki. Apa gadis itu salah karena terlalu egois dengan rasa sayangnya? Dia hanya tidak sadar memberikan seutuhnya rasa cintanya kepada kekasihnya tanpa menyisahkan tempat sedikitpun untuk Allah. Hari demi hari dia lalui dengan kegalauan hati, baginya ini hanya suatu pembelajaran. Susah untuk melupakan. Menunggu dan berharap orang yang pernah ada bersamanya akan datang dengan segala janji-janjinya. Paras yang cantik dengan kelembutan hati mana ada yang tau apa yang ada didalam lubuk hatinya.


Ibarat berada didalam suatu kerumunan, gadis itu mungkin merasa tak sendiri tapi hati dan jiwanya sendiri dalam penantian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar